-->

Latest Posts

Friday, January 11, 2019

Kekuatan Do'a

Sesungguhnya tugas kita hanya meminta. Dan urusan meminta ternyata adalah sari pati atau intisari nya ibadah. Sebagian besar orang bilang, "kalau tidak maksain berhutang, kapan kita bisa beli ini itu?". 



Yang menjadikan kita lupa bahwa, Tuhan itu Maha Kaya Raya dan selalu memulyakan kita. Sampai-sampai ucapan saja sudah di anggapNya sebagai permintaan. Dan jaminan di kabulkan sama Allah pula. Sedikit rumit memang, tetapi rumus kehidupan menganjurkan kita untuk meminta, kalau kita tidak mau meminta malah kita di anggapNya sombong. 

Sebenarnya di luaran banyak sekali orang yang berumroh /berhaji TANPA mengeluarkan uang. Sebenarnya banyak sekali orang yang memiliki rumah TANPA mengeluarkan uang. Sebenarnya banyak sekali orang ingin mobil idamannya tanpa mengeluarkan uang, cari dan cari sumber-sumber keajaiban itu sebagai sumber inspirasi dan sebagai multivitamin otak kita. (Jalur out of the Box) 

Semesta adalah katalog kehidupan. Seperti halnya kita masuk ke rumah makan, tinggal ajukan permintaan, nasi goreng, juz dll dan tinggal tunggu, pasti di antar sampai depan hidung kita. Banyak sekali ternyata hikmahnya anjuran untuk membayar cash, yang terbesar adalah ilmu tauhid. "Ini adalah bagian yang terpenting dari penciptaan". 

"Suatu kekuatan yang sangat luar biasa untuk membebaskan segala sesuatu". "Kekuatan yang ada di dalam setiap orang dan semua orang". "Kekuatan yang sangat kuat untuk siapa saja". "Untuk merubah dunia". 

"Untuk merubah apapun". "Semua itu Anda hanya memerlukan satu hal," "DO'A" "Senjata terdahsyat sepanjang jaman".

Menggapai Rezeki

“Kenapa Anda pindah kerja?”
“Kan di sana gaji kamu sudah bagus?” 
“Saya ingin penghasilan rezeki yang lebih baik Pak”. 
“Oh iya....?” “Sebentar, sebentar... yang ngasih penghasilan Anda siapa ya Mas?” 
“Ya bagian HRD perusahaan saya Pak”. 
”Sebentar, sebentar... yang ngasih Rezeki Anda siapa Mas?”
“Oh...iya…., ya Allah pak”.

“Jadi sesungguhnya yang menentukan besar kecilnya Rezeki kita semua itu Allah Tuhan kita semua dan perusahaan dimana kita bekerja hanyalah perantara saja”. 



Jadi sesungguhnya Rezeki kita semua, sudah diatur olehNya. Perantaranya bisa dari mana saja. Tidak tergantung dengan profesi, jabatan, tempat bekerja, kota atau negara tertentu, suku, etnis, warna kulit dan lain-lain. 

Bahkan jabatan Ibu Rumah Tangga pun berhak mendapatkan rezeki baik walaupun tanpa (harus) memiliki slip gaji. Bahkan sering terjadi seorang IRT malah _memegang uang_ jauh lebih banyak daripada suaminya. Mau menjadi kutu loncat ribuan kali, Rezeki kita akan tetap sama, hanya nominalnya yang berbeda. 

Kecuali di barengi dengan kesungguhan berupaya yang lebih baik, atau mencari kesesuaian etos kerja atau semangat kerja yang lebih baik. Tetapi kalau sekedar berniat untuk sekedar mencari besaran nominal bulanan yang lebih besar, tak akan mampu merubah nasib. 

Allah tak akan melihat semua rupa-rupa kita, tetapi Allah melihat dari kesungguhan dalam berupaya setiap hambanya bukan karena dimana kita bekerja, atau jabatan tertentu yang hanya menimbulkan pribadi￾pribadi yang "sawang-sinawang" saja. 

Mungkin secara kasat mata nominal rupiahnya berbeda, tetapi ingat, "Keuntungan yang besar atau gaji yang besar belum tentu berkah, tetapi kalau berkah sudah pasti untung". 

Jadi perlu kita pastikan bahwa di dalam menjalani kehidupan ini, carilah berkah yang besar bukan sekedar nominal yang besar. Perlu di ketahui bahwa, nominal yang besar belum tentu memiliki berkah yang besar. Dan nominal yang kecil bisa jadi memiliki keberkahan yang besar, semua tergantung pribadi-pribadi pelaku orangnya sendiri. Atau yang sering kita dengar keseharian, semua tergantung dengan amal ibadahnya masing-masing. Kita semua perlu memberikan edukasi ke sebanyak-banyaknya orang agar lebih mengerti siapa TuhanNya. 

Bukan bekerja hanya untuk sekedar menggugurkan kewajiban ibadah saja. Negeri ini masih banyak sekali membutuhkan (lowongan kerja) pribadi-pribadi yang tulus ikhlas dalam bekerja (berupaya), bukan karena ikhlas sekedar menggugurkan kuwajiban ibadah (karena sekedar termotivasi uang), untuk kebaikan ummat itu sendiri dan untuk menuai negeri yang makmur dan sejahtera. aamiin.

Thursday, January 10, 2019

Rumus Sederhana Mendekatkan Rezeki

Rumus sederhana agar di datangi rezeki Sejak kecil, sejak SD kita semua di ajarkan untuk rajin belajar, sekolah yang tinggi agar lebih mudah mencari pekerjaan dan mudah untuk mencari uang. 

Kalau kita bertanya ke setiap orang, "Kamu bekerja untuk apa?" Sebagian besar orang (99%) akan menjawab, "Untuk nyari uang...!" Benarkah kita bekerja atau berbisnis bertujuan untuk mencari rezeki (uang)? Ini sebenarnya ilmu pengetahuan yang sudah perlu sekali kita tinggalkan dan perlu direvolusi pemikiran itu.
Di sekitar kita, sekarang banyak tokoh pembaharu yang mematahkan konsep kehidupan yang lama itu. 



Hal yang pertama rumus kehidupan yang harus kita ketahui adalah, "Rezeki itu sifatnya mendatangi, bukan di cari". Nah lho...? Yang kedua, rezeki seseorang itu sudah di tetapkan untuk setiap orang, sesuai dengan "kapasitasnya" masing-masing. Yang ketiga, rezeki itu tahu persis alamatnya di mana mereka akan mendatangi. Dan ada kepastian bahwa rezeki itu tidak mungkin tertukar atau salah alamat. Kalau bukan rezekinya, mau di paksakan, kerja siang malam, peras keringat, banting tulang, kepala jadi kaki dan kaki jadi kepala, balik jungkir kesana kemari, kerja 24 jam sehari, 7 hari seminggu non stop, ya tidak akan menghasilkan apa-apa. 

Tetapi kalau memang sudah rezekinya, cuma diam-diam di rumah saja, rezeki malah berdatangan sendiri.
Dari sini terbentuklah rumus, "Sebenarnya kita tidak perlu berlari (ngoyo) mengejar rezeki, tetapi cukup berjalan kaki" Lhah terus piye gan...? Kalau kita saat ini terbiasa mengejar bayangan kita, tentulah sangat sulit untuk mencapainya. 

Cara sederhana agar bayangan mengikuti atau bahkan mengejar kita, ya balik kan tujuan langkah kita 180° dari sebelumnya. Balikkan arah badan kita. Yang tadinya mengejar uang, sekarang uang jangan di kejar biarlah uang yang mengejar kita. Kalau kita ngejar akhirat dunia pasti akan ngikut dengan sendirinya, ini rumus kehidupan dari langit.
Lha praktek ke piye...? Study ilmiyahnya begini, Kalau kita fokus ngejar uang, pikiran alam bawah sadar (selftalk) kita berkata, "Aku tidak punya uang, jadi aku harus kerja untuk mencari uang", atau "Uangku sedikit, jadi aku harus kerja keras untuk mencari uang", atau "Uangku terbatas, jadi aku harus berdagang, berbisnis biar uangku bertambah" dll.

 Kata-kata atau ucapan adalah do'a, bayangkan.... Di saat kita "mengejar uang", sesungguhnya justru kita termotivasi kekurangan uang. Gagal Fokus jadinya kan? Dan karena kita memancarkan frekuensi kekurangan, maka semesta juga akan mengirimkan frekuensi yang sama persis dari yang kita panjatkan, yap, "kekurangan".
"Jika pikiran sadar dan perasaan alam bawah sadar bersilang pendapat, perasaan alam bawah sadarlah yang akan menjadi pemenangnya." Lhah terus piye...? Pertama, Luruskan Niat, Luaskan Niat (LN-LN), bahwa kerja atau berbisnis itu ibadah titik. Bukan yang lain. 

Pekerjaan yang ada, atau bisnis yang ada, hanyalah sarana (kendaraan), untuk kita menjadi pribadi-pribadi yang bermanfaat bagi seluas-luasnya orang lain. Semakin besar "kapasitas" kebermanfaatan kita terhadap orang lain, semakin besar pula "kran rezeki" untuk diri kita. Dari sini kita dapat rumus, "Kejarlah RidhoNya, bukan uangNya".
Kalau sang penguasa semesta ini sudah deket sama seseorang, sang Maha Kaya tidak segan-segan mengucurkan dana buat orang itu. Yang kedua, berpikir positip yang benar. Berpikir positip atau berdoa positip, sangat di anjurkan, tetapi kalau pemilihan kata-katanya kurang tepat, justru akan memperkuat sinyal pikiran negatif yang ada di data base di dalam pikiran alam bawah sadar. 

Ini adalah efek sampingan berpikir positip yang jarang di ketahui orang. Afirmasi positip juga memiliki efek sampingan yang sama dengan yang di atas. Meditasi untuk mencari gelombang Alfa, biasanya langsung masuk ke posisi tetha, alias tertidur pulas. Dari ke tiga hal ini juga sedikit sulit untuk mendapatkan emosi positip karena selalu saja ada pertentangan dengan kondisi kenyataan yang ada.


Ada teknik terbaru yang nyaris tanpa efek sampingan. Yaitu effortless succses. Pada kasus sebagian besar orang yang mengejar uang, yang termotivasi karena ketiadaan uang atau kekurangan uang, akan menimbulkan perasaan kekurangan uang. 

Dan tentu saja hanya akan menimbulkan emosi negatif (E-motion adalah energi yang bergerak, yang nantinya memiliki potensi perwujudtan apa-apa yang kita inginkan, karena semua materi apapun berasal dari energi).


"Kemiskinan berasal dari perasaan miskin". Data base yang ada di alam bawah sadar "kekurangan uang", janganlah di tegesin lagi. Jangan di teguhkan lagi. “Ikhlaskan” saja. Lupakan saja biarkan hal negatip itu menghilang dari Mindset atau pola pikir di alam bawah sadar kita. Yang kedua, cari dan gali di data base pikiran alam bawah sadar tentang segala sesuatu tema "ber-kecukupan", di dalam diri kita. Satu satunya jalan adalah, BERSYUKUR titik. 

Bukan kekurangan atau keluhan atau bahkan amarah.
Bersabarlah. Ungkapkanlah syukur sekecil apapun yang ada di dalam diri kita. Ada uang cuma 10 ribu, syukurilah setulus hati. Pancarkan "rasa sudah memiliki" segala sesuatu ke semesta. 

Ini benar-benar ungkapan yang nyata yang sudah ada pada diri kita. Dan tentu saja tanpa efek sampingan apapun. Lha wong ini rumus dari langit. Dari sini kita sudah bisa menebak, bahwa apapun yang kita syukuri pasti berkembang.
Minimal rasa kebahagiaan di hati yang pertama yang akan berkembang. Dan nanti kita bisa menemukan dan mengapilukasukan rumus bahwa, 

"Bahagia adalah kunci sukses." "Jika satu-satunya ucapan selama hidup Anda terimakasih, itu adalah sebuah doa lebih dari cukup" (Meister Eckhart) Mungkin terasa sulit bagi sebagian orang untuk bersyukur, karena terbukti banyak di medsos keluhan sana sini, banyak kritikan, banyak ujaran kebencian, banyak copas hoax dll.


Ini sesungguhnya fakta pertanda bahwa jika air lautan untuk menulis hal baik di kehidupan di sekitarnya hanyalah teory karena ternyata masih banyak yang perlu di keluhkan dan di viralkan di semesta ini! Tips syukur. 

Lihatlah kondisi kehidupan di bawah kita. Kalau kita tidak punya sepatu, bayangkan saja orang yang tidak memiliki kaki. Kalau kita sudah mumet memikirkan pemerintahan atau kehidupan di negeri ini, hindari mengeluh apalaagi mencela, menghakimi, menyalahkan, tebar hoax, tebar kebencian dll.
Bayangkan saja kalau kita hidup di negeri konflik di Suriah sana atau di Palestina sana atau kondisi keuangan di Zimbawe sana. 

Itu adalah tips untuk menaikan rasa syukur kita. Itulah real effortless success untuk Anda. Demi kebaikan diri sendiri, Demi kebaikan ummat, Demi kebaikan negeri ini, pandai-pandailah bersyukur. Bersyukur adalah cara yang sederhana dan tanpa modal apapun, namun suatu cara yang ampuh untuk melipat gandakan kenikmatan-kenikmatan dalam hidup. Silahkan praktekan sendiri dan silahkan nikmati hasilnya sendiri. Saya doakan semoga sukses selalu untuk Anda semua.

Konsep Rezeki

Rezeki tidak terpaut dari seberapa besar kerja keras kita, Rezeki tidak terpaut dari seberapa besar omset bisnis kita, Rezeki tidak terpaut dari seberapa tinggi level jabatan kita, Rezeki tidak terpaut dari seberapa besar slip gaji kita, Rezeki tidak terpaut dari etnis atau suku seseorang, Rezeki tidak terpaut dari seberapa besar gaji kita, Tetapi, "Dari seberapa besar upaya yang kita lakukan dalam memberikan manfaat sebanyak-banyaknya bagi orang lain."

"Bisnis terbaik adalah bisnis kebaikan". Sifat Rezeki sebenarnya adalah “mendatangi”, bukan dikejar. Rezeki akan mendatangi atau bahkan akan mengejar, hanya kepada orang yang pantas didatangi. Rezeki tidak mungkin tertukar dan rezeki tahu persis di mana alamatnya yang harus ia tuju. Cara yang logis untuk mendatangkan rezeki adalah, memantaskan diri atau mematutkan diri agar kita pantas di datanginya, atau bahkan dikejarnya.


"Jangan terlalu ngoyo mengejarnya, tetapi kejarlah ridhoNya", untuk mendatangkan rezeki yang tak terduga-duga berdatangan. Inilah hakikat atau intisari berikhtiar atau berupaya. Setiap ummat manusia telah ditetapkan rezekinya sendiri-sendiri, "sesuai dengan kapasitas orangnya masing-masing".

Dan orang yang "semakin bermanfaat bagi banyak orang", tentu saja semakin besarlah rezekinya. Hal yang sangat baik kalau buat doa bagi putra-putri kita di saat kelahirannya ataupun di hari lahirnya (ulang tahunnya) atau kapanpun bisa kita ungkapkan. Hakikat Rezeki bukanlah hanya harta, rezeki adalah seluruh rahmat Allah.

Berupaya (ikhtiar) adalah kwajiban kita semua, namun datangnya rezeki adalah kuasa Allah. Dan sumber datangnya rezeki, diantaranya adalah,

1. Rezeki yang sudah terjamin “Tidak ada satu makhluk melatapun yang bergerak di atas bumi ini yang tidak dijamin ALLAH rezekinya”. (QS. Hud. 6). Di point pertama ini, mengilustrasikan kepada kita bahwa, seharusnya kita “tidak perlu menghawatirkan” tentang kedatangan Rezeki kita.
Semua makhluk (apalagi yang namanya manusia) sudah terjamin kebutuhannya. Semua tersedia lebih dari cukup untuk semua orang.

2. Rezeki karena ungkapan syukur “Sesungguhnya jika kamu bersyukur pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu.” (Q.S Ibrahim : ayat  7). Point ke 2 ini sangat sederhana namun kekuatannya sungguh sangat ajaib.
Ungkapan syukur tidak memerlukan modal dan biaya apapun namun hasilnya sungguh menakjubkan, percayalah, berimanlah. Ungkapan syukur adalah “pelipat ganda (pertambahan nilai)” segala sesuatu. "Ungkapan syukur adalah saluran terbesar untuk pembaik hati kita". Kekuatan energi listrik tak kasat mata, namun dayanya tak perlu kita perdebatkan lagi. Kekuatan energi magnet tak kasat mata, namun dayanya tak perlu kita perdebatkan lagi.
Kekuatan ungkapan syukur juga tak kasat mata, namun dayanya tak perlu kita ragukan lagi, tinggal kita imani dan eksekusi saja.

3. Rezeki karena memohon ampunan “Memohon ampunlah kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, pasti Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat (Rezeki yang banyak), dan memperbanyak harta.” (Nuh : 10-11). Point ke 3 juga cukup sederhana, hasilnya pun juga tak perlu di permasahkan lagi, percayalah.
Setiap manusia memang tempatnya kekhilafan dan kesalahan. Bahkan secara ilmiyah-pun rata-rata umat manusia memiliki 77% pemikiran negatif ! Secara matematis, kalau negatifitas kita berkurang, hasil nilai dari hasil subtitusi akan cenderung menghasilkan nilai positip, atau nilai positip lebih dominan daripada nilai negatif, karena nilai negatifnya banyak yang sudah ter-"cansel" (termaafkan).
Semakin banyak memohon ampunan, semakin besar peluang nilai positip yang lebih dominan di dalam kehidupan kita. Jadi tak perlu di ragukan lagi, uangkapan memohon ampunan pada￾Nya, adalah keharusan kegiatan rutin harian kita.

4. Rezeki karena menikah “Dan nikahkanlah orang-orang yg masih membujang di antara kamu, dan juga orang-orang yang layak dari hamba sahayamu baik laki-laki dan perempuan.
Jika mereka miskin, maka Allah akan memberikan kecukupan kepada mereka dengan kurnia-Nya.” (QS.An-Nur : 32). Kehidupan orang yang seorang diri, secara harfiah memiliki Rezeki, satu saluran Rezeki. Dan ketika orang itu menambah satu orang lagi di dalam kehidupannya, secara harfiah semesta harus menambahkan minimal 2 saluran Rezeki.

5. Rezeki karena anak “Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu kerana takut miskin. Kamilah yang akan menanggung rezeki mereka dan juga (rezeki) bagimu.” (QS. Al-Israa’: 31) "Banyak anak (buah), banyak rezeki" Bayangkan saja ketika kita memiliki usaha dengan memiliki 1000 anak buah, pasti kita memiliki saluran Rezeki jauh lebih banyak, jika di bandingkan kita memiliki hanya 10 anak buah.
Letak keberkahan pebisnis, salah satunya adalah pembuka lapangan pekerjaan untuk sebanyak-banyaknya ummat manusia, sehingga kebermanfaatan bisnis ke banyak orang terpenuhi.

6. Rezeki karena taqwa “Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan menjadikan baginya jalan keluar dan memberi nya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya”. (QS. At-Thalaq : 2-3).
Semesta ini banyak sekali hukum alam (peraturan semesta). Dan ketika kita mengikuti aturan-aturan hukum alam yang ada, sudah bisa di pastikan kita akan selamat dan sumber rezeki akan mengalir seperti yang seharusnya mengalir. Mental blok atau pemikiran negatiflah yang sesungguhnya menjadi penghalang utama sumber energi atau Rezeki tersumbat. Dan sesungguhnya, syareat Islam (hukum alam/sunattulah) sudah di berlakukan di negeri ini dan di dunia ini sejak kita sebelum lahir.

7. Rezeki karen hasil karya “Tidaklah manusia mendapatkan apa-apa kecuali apa yang dikerjakannya”. (QS. An-Najm : 39). Kita semua di beri kesempatan dalam sehari semalam sama-sama 24 jam. Kita memiliki kesempatan berkarya atau berupaya juga sama. Hari ini adalah hasil dari masa lalu kita, dan masa depan kita, bisa kita tentukan di masa kini, bukan besuk-besuk. Seperti halnya konsep MLM, sesungguhnya tugas kita saat ini adalah mengumpulkan ”point kebaikan sebanyak mungkin”. Semakin banyak point yang kita kumpulkan maka akan semakin banyak hasil yang akan kita tuai. Ada 2 bagian besar jenis upaya, yaitu jasa dan barang. Apabila kita pekerja, berkaryalah sebaik mungkin, kebaikan itu akan kita tuai sendiri. "Sopo sing gawe bakal nganggo". Apabila berdagang, jualah barang yang sebaik mungkin. Dengan kwalitas dan pelayanan yang terbaik yang bisa kita lakukan. Bukan memaksakan pembeli untuk membeli, tetapi Fokuskanlah untuk menyediakan barang barang kebutuhan bagi orang lain yang membutuhkan barang itu, sebaik mungkin. "Kita akan untung di saat kita bisa menguntungkan orang lain", ini kunci masternya. Dan sesungguhnya, "Kita akan untung di saat membeli, bukan di saat menjual". (Robert T Kyosaki)

8. Rezeki karena memberi “Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (zakat, infak atau sedekah), maka Allah akan melipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipatan yang banyak.” (Al-Baqarah, 245) Point yang terakhir ini adalah kunci masternya (gongnya) kehidupan dunia. Bahkan orang yang meninggalkan dunia (mati), hal pertama yang ia pikirkan adalah ingin meluangkan waktu untuk berderma jika di kasih kesempatan hidup lagi. Memberi adalah suatu aksi agar kita di beri atau agar kita menerima. "Memberi => Menerima" Ini adalah kunci induk kehidupan. Di point terakhir inilah yang sesungguhnya, "Uang bekerja untuk kita", bukan kita di perbudak uang seumur hidup kita. Memberi atau berderma adalah suatu bisnis perniagaan yang pasti untung atau tidak mungkin akan merugi. 

Memberi atau berderma adalah suatu investasi yang pasti untung untuk masa depan kita. Memberi atau berderma adalah suatu asuransi allrisk, bahkan bala pun (malapetaka) akan menyingkir dari perjalanan kehidupan kita. Dan masih banyak banget manfaatnya dari aksi memberi. Itulah beberapa sumber resmi dari buku panduan hidup kita, dan ternyata tidak ada satupun yang menyebutkan rezeki berasal dari perdagangan atau jual-beli. Jual beli hanyalah sarana, point ke 7 adalah aplikasinya.
Semoga Allah senantiasa memberi keberkahan buat kita semua, Amin yaa rabbal'alamin... Semoga bermanfaat...

Friday, December 28, 2018

Inspirasi Wirausaha (Jangan Mencari Kesempurnaan)

Inspirasi Wirausaha (Jangan Mencari Kesempurnaan)


Sebuah kisah cerita yang harus kita renungkan:

Suatu hari, Kahlil Gibran bertanya kepada sang guru: " Guru, bagaimanakah caranya agar kita mendapatkan sesuatu yang paling sempurna dalam hidup ini?"



Sang Guru pun menjawab: "Coba engkau Berjalanlah lurus di taman bunga, kemudian petiklah bunga yang menurutmu paling indah dan jangan pernah kembali lagi ke belakang" 

Kemudian setelah berjalan dan sampai pada ujung taman, Kahlil Gibran kembali dengan tangan hampa tanpa bunga satu pun, 

 Sang Guru bertanya kembali: "Mengapa kamu tidak memperoleh bunga satu pun?" 

Kahlil Gibran: "Sebenarnya aku tadi sudah menemukannya tetapi aku tidak memetiknya, karena aku berpikir mungkin di depan pasti ada yang lebih indah lagi.
Namun sayang ketika aku sudah sampai di ujung, aku baru menyadari bahwa yang aku lihat tadi adalah yang terindah dan aku pun juga tak bisa kembali ke belakang lagi ..!" 

Sambil tersenyum, Sang Guru berkata: "Ya, memang seperti itulah hidup .. semakin kita mencari kesempurnaan, semakin pula kita tak akan pernah bisa mendapatkannya, karena sejatinya kesempurnaan hidup yang hakiki tidak akan pernah ada, yang ada hanyalah keikhlasan hati kita untuk dapat menerima semua kekurangan..."

Bila kita tak bisa memberi, janganlah mengambil. 

Bila kita untuk mengasihi terlalu sulit, janganlah membenci. 

Bila kita tak mampu menghibur orang lain, janganlah membuat ia sedih. 

Bila kita tak mungkin meringankan beban orang lain, janganlah sekalipun mempersulit/memberatkannya 

Bila kita tak sanggup memuji, janganlah mencaci. 

Bila kita tak bisa menghargai, janganlah menghina. JANGAN MENCARI KESEMPURNAAN, tapi sempurnakanlah apa yang telah ada pada diri kita.

Semoga hari ini menjadikan kita sebagai orang yang lebih baik dibanding hari kemarin tahun ini lebih baik dari tahun kemarin dan jangan pernah berhenti melakukan kebaikan.

Tips Berwirausaha (Yakinlah Dengan Usahamu)

Tips Berwirausaha (Yakinlah Dengan Usahamu)


"Sesungguhnya kehidupan ini tidak senyata yang Anda lihat" 

Pernahkah Anda berfikir ketika Anda menonton film / bioskup seolah-olah gambar itu hidup? 

Begitupun kehidupan ini, yang seolah-olah yang kita lihat nyata (hidup) ada, padahal itu hanyalah tipuan mata (ilusi) istilah lainnya fana. 




"Kehidupan ini adalah ilusi, (tipuan mata) yang tak kunjung pudar". (Albert Einstein). 

Mari kita pelajari dari balik layar kehidupan yang menipu ini.

 Apakah Anda bisa melihat kehidupan Anda di tahun kemarin? Apakah Anda bisa melihat kehidupan Anda di tahun yang akan datang? Tentu tidak! 

Kita semua tidak bisa melihat kehidupan di tahun kemarin dan tidak bisa melihat kehidupan kita di tahun yang akan datang. 


Apakah Anda bisa melihat kehidupan Anda se-bulan yang lalu?

 Apakah Anda bisa melihat kehidupan Anda se-bulan yang akan datang? 

Apakah Anda bisa melihat kehidupan Anda se-minggu kemarin? 

Apakah Anda bisa melihat kehidupan Anda se-minggu yang akan datang? 

Apakah Anda bisa melihat kehidupan Anda se-hari yang lalu? 

Apakah Anda bisa melihat kehidupan Anda se-hari yang akan datang? 

Apakah Anda bisa melihat kehidupan Anda se-jam yang lalu? 

Apakah Anda bisa melihat kehidupan Anda se-jam yang akan datang? 

Apakah Anda bisa melihat kehidupan Anda se-detik yang lalu? 

Apakah Anda bisa melihat kehidupan Anda se-detik yang akan datang? 

Tentu tidak! Kita semua tidak bisa melihat kehidupan kita walaupun seper-seribu detik yang lalu dan seper-seribu detik yang akan datang, karena kita terpaut waktu yang terus berjalan. 


"Yang tampak berasal dari yang tak tampak dan yang tampak akan menjadi tak tampak". (Jalaludin Rummy, sufisme) 

Jadi sesungguhnya benda-benda yang berada di sekitar kita yang kita lihat, mewujud dan berlalu seper-sekian detik, tanpa kita sadari. 


Karena kasih sayangnya saja, gambaran kehidupan itu di tayangkan berulang-ulang di depan mata kita seper-sekian detik cepatnya. 


Karena kelemahan frekuensi penglihatan kita saja seolah-olah benda-benda di sekitar kita tampak nyata. Sama persis ketika Anda menonton film-film di televisi, 

stasiun televisi tidak pernah sama sekali menayangkan gambaran hidup, mereka hanya memancarkan titik-titik kecil yang di pancarkan berurutan dengan kecepatan sangat tinggi (scanning horizontal & vertikal) sehingga menjadi tampak nyata hidup. 


Itulah ilusi kehidupan. Itulah kehidupan yang menipu. Itulah kefanaan hidup. 

Terus hikmahnya apa? Yang pertama, Sesungguhnya apapun kepahitan kenyataan hidup kita, bila kita mampu meng-ikhlaskan-nya, 

kenyataan itu akan berlalu di telan waktu dengan sendirinya. Yang tampak nyata akan menjadi tak tampak alias akan musnah dengan sendirinya. 

"Kehidupan ini hanyalah sendau gurau belaka". Hari ini adalah hasil dari masa lalu kita, dan masa depan kita adalah hasil dari apapun yang kita ungkapkan di masa kini. 

Jadi ketika, kita masih belum bisa mengikhlaskan apapun yang terjadi saat ini, itu justru akan menjadi benih keburukan untuk kehidupan di masa yang akan datang, tanpa kita sadari. Demi kebaikan diri Anda sendiri.

Cepet-cepet ikhlaskan saja. Terima-lupakan. Lakukan-lupakan. Yang kedua, Ini bagian yang luar biasa buat kita ketahui bersama. 

Impian, visi, misi, goal setting, cita-cita yang belum terlihat, yang belum kasat mata, yang tak tampak, “memiliki potensi yang sangat besar” untuk kita jadikan “kasat mata” (menjadi kenyataan). 

Semua yang kasat mata berasal dari yang tak kasat mata sebelumnya. Itulah proses materialiasasi, Itulah proses visualisasi, Itulah proses imajinasi, Itulah proses perwujudtan impian. (Next time) Memang banyak cara dan strategi atau proses untuk mencapainya. 

Semoga pengetahuan ini bisa menambah keyakinan perwujudan segala macam impian Anda. Amin...

Thursday, December 27, 2018

Faktor Pendukung Ber Wirausaha Supaya Lancar

Tips Berwirausaha Agar Pintu Rezeki Senantiasa Terbuka


Hukum pasokan mengatakan,
"Pasokan setara dengan kebutuhan"
Sederhananya begini,
Di saat kita membuka 1 kran air, maka pasokan air setara dengan 1
kran air itu. 


Apabila ada 10 kran air (misal kran air 1/2" nan) yang kita buka, kran
air yang terbuka dari pasokan adalah peralon kran 5" terbuka lebar. 




Seperti halnya jala-jala listrik di sekitar kita yang menjalar ke seluruh
negeri. Seandainya kita memasang lampu 5 Watt, maka PLN akan
mensupply listrik *maximal* ya 5 Watt energi dan tidak lebih, kalau
lebih bisa terbakar lampu itu, walaupun *sesungguhnya* pasokan
energi listrik negara itu Ribuan Mega Watt...!
Segala sesuatu tercipta dari energi. 


Pemikiran, ilmu atau
pengetahuan, uang, batu, kebahagian, keharmonisan rumah tangga
dan semua benda apapun terbuat dari energi.
Energi tidak bisa di ciptakan dan tidak bisa di musnahkan. 


Setiap ummat manusia di bekali (dimodali) energi lebih dari cukup.
Bahkan pasokan energi jauh lebih besar dari yang kita sangka,
semesta selalu siap memberikan pasokan energi tak terbatas. Energi bisa berubah bentuk, di anjurkan (di perintahkan) untuk di
transfer atau di bagi (berbagi), tetapi kita di larang keras untuk
mengambil energi hak orang lain bahasa halusnya mencuri hak orang
lain. 


Rumus bisnis (bertukar manfaat) yang paten adalah,
"Kita akan beruntung di saat kita bisa menguntungkan orang lain".
(Mario Teguh) 


"Kita akan memanen dari apapun yang kita tanam (kita berikan)" 
(konsep, tebar tuai atau tandur-tandur). 


Jadi ketika kita mengeluarkan energi ke sekitar hidup kita, semesta
akan memasok energi yang setara dengan yang kita keluarkan. 


Semesta adalah pemasok energi tak terbatas.
Tak sepantasnya di saat kita berbagi kepada pengemis dan berharap
kebaikan itu kembali melalui pengemis itu. 


Begitupun dalam berbagi (energi positip) kebaikan, kita tak
seharusnya semua selalu harus di ukur dengan (energi yang
berbentuk) uang dengan orang yang bersangkutan. 


Kebaikan apapun yang kita tebar, akan kembali ke kita setepat
bumerang kembali atau setepat kita bercermin atau setepat apapun
benih yang kita tanam. 


Jadi semestinya tidak perlu kita kwawatirkan lagi, energi yang kita
lepas akan lenyap. Energi akan selalu tetap abadi, energi itu hanya
akan berubah bentuknya saja. Dan energi itu pasti akan kembali ke
kita lagi setepat gema. 

Semesta memiliki milyaran cara untuk
mengembalikan energi yang kita lepas (bagikan) kembali ke kita
kembali dan berlipat ganda. Dan kita sudah belajar bahwa segala sesuatu terbuat dari energi,
entah harta benda dalam bentuk apapun itu, termasuk uang. 


Jadi berbagi (sedekah) tidak membuat kita jatuh miskin itu benar
adanya. Bahasa Fisiknya adalah, energi yang kita keluarkan (bagikan),
tidak akan lenyap, atau kita menjadi kekurangan energi.

Karena apapun yang kita bagikan atau kita berikan ke orang lain, 
sesungguhnya ada pengganti energi yang lain (ter-konversi dalam
bentuk lain), bisa dalam wujud yang sama atau dalam bentuk energi
yang lain.

 Pasrahkan saja kepada Tuhan yang Maha Tahu akan semua
kebutuhan-kebutuhan terpenting dari kehidupan kita. 


Jadi benar adanya juga kalau banyak anak (buah), banyak rezeki.
Karena di saat kita membukakan pintu-pintu rezeki orang lain, itu
menjadikan pembuka pintu Rahmad bagi diri sendiri. Semakin banyak
anak buah, semakin besarlah rezeki yang akan mengalir. 


Semesta sangat subur sekali untuk bercocok tanam. Entah energi
kebaikan atau energi keburukan akan tetep tumbuh subur di semesta
ini. 

Di saat kita menanam padi rumput pun ikut bersemi, apalagi kita
menyengaja menanam rumput. 

Mari kita naik kan level iman kita untuk selalu berbagi. Ini adalah cara
yang logis untuk mengkonversikan energi di dalam diri kita dengan
energi yang kita butuhkan. 

Tuhan Maha Tahu segala sesuatu apapun
yang terpenting yang kita butuhkan.
"Semesta adalah pasokan energi tak terbatas"
Dialah sang Maha Milyarder dan Maha Sakti Mandraguna di semesta
ini.